'Aisyiyah

Gerakan Perempuan Muslim Berkemajuan

Berita
Aisyiyah Muna Barat Peringati Hari Gizi Nasional dengan Seminar dan Lomba Kreasi "Isi Piringku"
04 Februari 2023 08:00 WIB | dibaca 20

MUNA BARAT_ Kemitraan Australia -Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (Inklusi) Aisyiyah memperingati hari gizi di 6 desa. Masing-masing, Desa Waturempe, Lasama, Katangana, Sangia Tiworo, Santiri dan Tondasi.

Giat ini dilaksanakan di Desa Tondasi, Kecamatan Tiworo Utara, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, Senin, (30/01/2023).

Koordinator Program Inklusi,Waode Inpresani SKM., M.Kes menjelaskan kegiatan kali ini mengangkat tema ” Isi Piringku Kaya Protein Hewani untuk Balita “.

Kata dia, Program Inklusi Aisyiyah merupakan program Kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia dimana Aisyiyah sebagai mitra programnya.

Program ini merupakan salah satu upaya kontribusi Aisyiyah pada tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs) dan juga diharapkan dapat berkontribusi pada capaian pembangunan daerah, tuturnya.

Menurutnya, Program Inklusi Aisyiyah memiliki beberapa isu utama program yakni upaya penurunan stunting, pencegahan perkawinan anak, pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), peningkatan partisipasi perempuan, dan pemberdayaan ekonomi.

Waode Inpresani menambahkan melalui Rumah Gizi ini ada beberapa yang telah teraplikasi di lapangan yaitu salah satunya ada kebun gizi dan Bueka ( Bina Usaha Ekonomi Aisyiyah ) untuk menyalurkan keterampilan ibu-ibu seperti pemanfaatan sampah, daur ulang dari plastik menjadi bosara bernilai guna dan memiliki daya jual.

Selain itu, ia menyebutkan masih banyak lagi yang pihaknya telah laksanakan. Masing-masing tersebar di kelompok tani, kelompok Bueka , kelompok nelayan. Semua adalah kelompok pemberdayaan perempuan dibidang ekonomi guna menambah penghasilan dibidang ekonomi.

“Seperti hari ini kegiatan yang kami laksanakan adalah melatih cara kepemimpinan perempuan mengelola keuangan dengan jumlah yang terbatas tetapi mampu menyajikan makanan balita sehat dan bergizi, “tuturnya.

Inpresani juga berharap melalui kegiatan ini ibu – ibu sudah mampu membedakan mana makanan yang mengandung protein hewani dan mana yang mengandung protein nabati sehingga benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tutupnya.

Ditempat yang sama Arif Ndaga SKM. M,kes selaku pemateri menjelaskan koordinator Aisyiyah mengundang sebagai pemateri sehingga saya benar-benar memberikan materi yang sesuai dengan tema kegiatan hari ini.

Arif mengatakan sebagai ibu rumah tangga harus mampu menyajikan makanan mana yang mengandung protein hewani dan mana yang mengandung protein nabati.

Di Desa Tondasi ini, kata dia ada beberapa anak-anak yang terdata stunting, hal itu dikarenakann faktor kekurangan gizi. Olehnya itu, melalui kegiatan seperti ini sebaiknya pemerintah desa terkhusus ibu desa juga turut hadir sehingga turut memperhatikan minimal memberikan informasi hal – hal yang mengandung gizi yang perlu disajikan bagi anak-anaknya.

Sementara itu, Sekertaris Dinas Kesehatan itu juga menambahkan bahwa ibu-ibu tidak cukup jika anaknya hanya diberikan sarapan nasi goreng atau nasi kuning saja seperti apa yang mereka utarakan dalam penyampaian materi, tetapi perlu lebih menyajikan makanan yang mengandung lebih banyak gizi atau protein hewani dan nabati juga selalu menambahkan buah-buahan dalam setiap menu makanan yang disajikan.

Shared Post: